Rumah korban yang terdampak gempa Cianjur berskala 5.6 skala richter di Desa Jambudipa
SIGMA TV UNJ – Pada Senin (21/11/2022) telah terjadi gempa bumi di wilayah Kabupaten Cianjur dengan kekuatan 5.6 skala richter pada pukul 13.21 WIB. Pusat gempa berada di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Sehingga, wilayah tersebut menjadi wilayah yang memiliki dampak paling parah. Hingga saat ini (25/11/22) masih sering terjadi gempa susulan berkekuatan yang fluktuatif.
Tim relawan UNJ peduli bekerja sama dengan tim gabungan PMI melakukan aksi kemanusiaan terhadap beberapa desa di Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur. Unit gabungan yang bertugas berasal dari PMI Jakarta Utara, PMI Jakarta Timur, PMI Kab. Bandung Barat, PMI Kab. Karawang, PMI Kab. Garut, dan PMI Kab. Indramayu. Mereka terbagi menjadi 3 tim, antara lain tim evakuasi, tim asesmen, dan tim pelayanan kesehatan.
Rumah korban yang terdampak gempa Cianjur berskala 5.6 skala richter di sekitar Desa Bunisari
Menurut pernyataan Bapak Asep Sulaiman selaku ketua RT/RW 04/07, Desa Bunisari di desanya sendiri sudah tercatat sebanyak 190 jiwa atau 51 KK terdampak gempa bumi. Terdapat 1 orang meninggal, 2 orang luka berat, selebihnya mengalami luka ringan bahkan trauma yang mendalam.
Asep juga menyebutkan bahwa hal utama yang terdampak ialah kerusakan bangunan dan keadaan psikis warga. Salah satu contohnya mereka tetap memilih tidak makan daripada masak walaupun bahan makanan tersedia di rumah. Hal itu karena mereka merasa takut jika tiba-tiba rumah akan Kembali roboh karena gempa susulan.
Kehidupan sekolah, bertani, dan bekerja pun diberhentikan karena terkena dampak. Sekolah diliburkan selama 7 hari sejak tanggal 21 November 2022 sesuai dengan Surat Keputusan yang diturunkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur. Banyak aktivitas warga pun terganggu, seperti warga RT 04 yang tidak dapat menjalankan kerja bakti pembersihan sampah yang biasanya dilakukan 1 kali seminggu.
Selain itu, kepala desa Cieundeur, Abdurrahman mengatakan saat ini belum banyak bantuan ataupun pemulihan yang masuk ke Desa Cieundeur. Alasannya karena lokasi desa yang jauh dan terpencil. Hingga saat ini bantuan untuk pemulihan yang diterima hanya tenaga dokter dan beberapa logistik yang diberikan oleh donator pribadi. Jumlahnya pun sangat terbatas. Warga Desa Cieundeur sangat membutuhkan logistik mendesak berupa terpal, tenda, dan obat-obatan. SIGMA TV/Wafa
Comments